SINOPSIS:
Pertemuan Ferayu dengan Miko, membuat kehidupan Ferayu diselimuti
dilema, antara janji dan cinta. Masa lalu yang menyimpan banyak rahasia
hidupnya dengan Ferais, terkuak hebat sejak kedatangan Tio dan Dani.
Nadin harus berusaha menyatukan cinta Ferayu dan Miko yang kesekian
kalinya gagal. Hingga akhirnya, sebuah musibah menimpa Ferayu secara
berurutan, membuat Miko kembali memperjuangkan cintanya. Namun, belum
selesai, hari demi hari takdir Ferayu kian memburuk. Hingga akhirnya,
Ferayu harus bertumpu pada satu-satunya titik lemah.
*
Qoutes:
.
“Keajaiban. Hanya keajaiban yang bisa bikin gue sembuh!” -Ferayu-
“Ayu gak boleh suka sama cowok yang disuka Ais!” -Ferais-
“Rasa cinta gue ke Fera lebih besar daripada kronisnya penyakit Fera!” -Miko-
“Fer, gue memang gak pernah ada di masa lalu elo. Gue juga gak bisa
ngerasain apa yang terjadi sama elo. Tapi, elo bener-bener mulia Fer,
gue kagum sama elo. Gue bangga punya sahabat kayak elo. Gue pengen jadi
elo.” -Nadin-
“Gue tau lo nangis. Gue tau lo gak kuat nerima
kenyataan. Tapi, bukan berarti lo menyerah. Gue, Papa lo, Dani, Nadin,
Miko bahkan Ais yakin kalo lo bisa melewati ini semua. Gue yakin.” -Tio-
“Jadi, untuk mencapai keindahan hidup kita harus tangguh menghadapi
rasa sedih dan bahagia. Jika kita terpuruk dalam kesedihan terus
menerus, maka keindahan hidup tak akan muncul.” -Dani-
“Kadang perjuangan didampingi pengorbanan. Kita harus berjuang dan berkorban di waktu yang bersamaan." -Papa-
“Dia pernah bilang ke gue, kalo lo gak bakalan bisa ngejar dia, apalagi
nunggu. Dan, setelah itu, lo bakalan jadi milik gue sepenuhnya."
-Linda-
“Menghilang dari hidup lo bukan berarti gue gak tau
apa-apa. Gue tetep peduli sama elo ... dalam diam. Karena gue tau, ada
Miko, Papa elo, sahabat-sahabat elo yang siap berkorban buat elo. Tapi,
hari ini gue mencoba tampil di depan elo. Walaupun gue harus mentata
kembali hati gue.” -Dona-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar